Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Salib "Hidup" Memeriahkan Jumat Agung

Kompas.com - 06/04/2012, 11:43 WIB
Kornelis Kewa Ama Khayam

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Jalan salib hidup yang diperankan kaum muda mudi  Katolik di sejumlah gereja di Kota Kupang, NTT, memeriahkan peringatan Jumat Agung di daerah itu.

Penderitaan Yesus yang diperankan anak muda setempat, membuat sejumlah kaum ibu dan anak anak menangis pilu saat menyaksikan adegan itu. Kisah sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus 2000 tahun silam yang diceritakan dalam kitab suci kristen, dihidupkan kembali melalui drama "jalan salib hidup" yang diperankan kaum muda.

Di gereja St Fransiskus Xaverius Naimata Kupang, misalnya, kisah itu diawali dengan penangkapan Yesus di Taman Zaitun, Yerusalem, oleh para serdadu Yahudi. Yesus lalu dihadapkan pada imam besar yang berkuasa di Yerusalem waktu itu, Pilatus.

Pada hari raya Paskah orang Yahudi Pilatus biasanya berhak membebaskan salah satu penjahat. Barabas sebagai penjahat dibebaskan dan sebagai ganti adalah Yesus. Yesus kemudian dianiaya dan disengsarakan mulai dari kediaman Pilatus, dan dipaksa memanggul salib sampai ke Bukit Tengkorak yang disebut Golgota.

Sepanjang perjalanan itu, Yesus yang diperankan oleh Fritz salah satu mahasiswa Undana Kupang, dipaksa memanggul salib, dipukul, dicemeti, dan ditanggalkan pakaiannya. Yesus jatuh sampai 3 kali dalam perjalanan, penuh dengan bilur darah, pakainnya tersobek, dan wajahnya tak berbenyuk manusia normal.

Adegan itu membuat sejumlah ibu rumah tangga, anak anak dan orangtua yang menyaksikannya sempat menggugurkan air mati. Jalan salib hidup ini berlangsung di sejumlah gereja katolik, dengan melibatkan semua kaum muda, orangtua, anak anak dan kaum ibu.

Upacara ini berlangsung dari pukul 08.00-11.00 Wita. Pada pukul 15.00 Wita akan dilanjutkan dengan pengucupan salib Yesus di gereja gereja. Sesuai kepercayaan umat Kristen, hari ini Yesus wafat, dan akan bangkit Minggu 8 April yang disebut hari raya Paskah. Hari Jumat Agung bukan hari Paskah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com